Pelantikan kepala desa baru oleh Bupati Malang Rendra Kresna, diwarnai demo ratusan warga, Rabu (11/12/2013).
Ratusan warga itu berasal dari Desa Sukorejo, Kecamatan Bululawang. Mereka menuntut pelantikan kepala Desa Sukorejo dibatalkan dengan alasan ada kecurangan yakni, anak kecil yang tidak punya hak pilih, diikutkan mencoblos.
Para warga, dalam aksi itu, membentangkan berbagai poster bertuliskan "Jangan dilantik dulu". "Pilihan Ulang Harus". "Rakyat Minta Keadilan".
Keinginan warga, meminta proses hukum diselesaikan dulu. Jika proses hukum selesai, baru dilakukan pelantikan. "Pilkades di Sukorejo ada indikasi kecurangan karena melibatkan anak dibawah umur. Itu mohon diproses," jelas Hari Mulyadi, koordinator aksi.
Warga, sudah meminta penghitungan ulang, tapi tidak dipenuhi. "Dan kita sudah laporkan kasus ini ke polisi. Sudah masuk ranah hukum. Barang bukti sudah diserahkan ke Polres sebagai bukti laporan," tegasnya.
Menanggapai hal itu, Kepala Bagian Hukum Pemkab Malang, Subur Hutagalu, didampingi Bagian Tata Pemerintahan Desa, Sumardi, mengatakan pihaknya masih menelusuri dugaan kecurangan itu.
Dalam aturan yang ada, apabila ada pemilih yang belum cukup umur, maka diselesaikan pada hari itu. "Saat kejadian berlangsung. Dan selesai penghitungan, semua saksi atau calon menandatangani berita acara. Jika tahapan itu sudah dipenuhi, berarti tidak ada masalah," katanya.
Adanya anak belum cukup umur mencoblos, itu sudah ditutup dengan berita acara. "Seharusnya, panitia dan saksi tidak memperbolehkan anak kecil mencoblos. Soal bupati melantik, itu sesuai dengan aturan yang ada. Jika bupati tidak melantik maka melanggar aturan yang ada," tegasnya.
Bupati Malang, Rendra Kresna mengatakan kalau ada penemuan penyelewengan di pilkades Sukorejo, maka oknumnya yang bisa dipidanakan umum.
"Tapi pilkades tidak berubah," tandas Rendra usai pelantikan. Makanya ia tetap melantik Kades Sukorejo.




0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !