Eks PSK Surabaya berbondong-bondong ke sejumlah lokalisasi di Kabupaten Malang menyusul ditutupnya beberapa lokalisasi di Kota Surabaya.
Beberapa tempat esek-esek yang sudah ditutup oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di antaranya adalah Tambaksari, Klakahrejo, Dupak Bangun Sari dan Sememi.
Selanjutnya, dalam waktu dekat ini, Pemkot Surabaya juga akan menutup Dolly, yang disebut-sebut sebagai lokalisasi terbesar di Asia Tenggara.
PSK yang lokalisasinya ditutup dan sudah mendapatkan uang pesangon dari Pemkot Surabaya tak menggunakan uangnya untuk membuka usaha. Tapi mereka justru pindah ke beberapa lokalisasi di luar Surabaya untuk kembali menjajakan tubuhnya. Yang menjadi sasaran bekas PSK Surabaya adalah lokalisasi di Kabupaten Malang dan sekitarnya.
Berbondong-bondongnya PSK eks Surabaya dan tak kunjung ditutupnya lokalisasi di Kabupaten Malang ini membuat Majelis Ulama Indonesia bereaksi. MUI Kabupaten Malang mendesak Pemkab Malang segera mengambil tindakan untuk menertibkan lokalisasi.
"Selalu ditunda (penutupan). Seharusnya sudah ada langkah untuk menutup," kata Ketua MUI Kabupaten Malang Mahmud Zubaidi.
Zubaidi mengungkapkan, selama masih ada tempat yang menjadi jujugan, maka kemungkinan pendatang baru akan terus berdatangan. Karena itu agar tak ada PSK baru yang terus berdatangan, maka lokalisasi harus segera ditutup.
Dia mengaku pernah mendengar rencana pemkab akan memanggil para mucikari dan pengelola lokalisasi sebelum penutupan. Namun, hingga saat ini, lanjut dia rencana itu tak pernah dilakukan oleh Pemkab Malang.
Surat edaran Gubernur Jatim terkait penertiban lokalisasi pada awal tahun 2013 sudah seharusnya dilakukan. "Isi suratnya sudah jelas, pemerintah di masing-masing daerah harus segera menindaklanjutinya," tambah Abdur Rahman, Sekretaris MUI.




0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !