Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang Dudi Herawadi mengingatkan agar masyarakat mewaspadai peredaran uang palsu pada saat menjelang digelarnya pesta demokrasi lima tahunan yaitu Pemilihan Legislatif.
"Kami memperkirakan pada saat menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) termasuk pemilihan legislatif (Pileg) April nanti akan marak peredaran uang palsu. oleh karena itu, perwakilan bank indonesia Malang melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan perbedaan uang palsu dan uang asli." katanya di Malang, kamis (13/2/14)
Selain melakukan sosialisasi secara intensif, katanya, pihaknya juga akan melakukan antisipasi agar uang palsu tidak sampai beredar di wilayah kerjanya.
Pada saat menjelang digelarnya Pemilu, baik Pemilu Legislatif maupun Pemilihan Presiden (Pilpres), peredaran uang palsu biasanya meningkat tajam karena maraknya praktik politik uang (money politic), termasuk kemungkinan pada saat menjelang pencoblosan Pileg April nanti.
Hanya saja, pengetahuan masyarakat mengenai ciri uang yang asli dan palsu tersebut masih minim, khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah. Mereka terkadang masih belum bisa membedakan dan mengenali ciri-ciri mana uang asli dan yang palsu.
Menyinggung adanya temuan peredaran uang palsu beberapa bulan menjelang digelarnya kampanye terbuka bagi para calon legislatif (caleg), Dudi mengatakan hingga saat ini masih belum ada laporan yang masuk ke BI Malang.
"Sampai saat ini masih belum ada laporan adanya peredaran uang palsu tersebut. Saya kira di Malang tidak banyak peredaran uang palsu," ujarnya.
Peredaran uang palsu di wilayah BI malang meningkat cukup signifikan, dari 1.650 lembar pada semester pertama tahun 2011 menjadi 2.553 lembar pada 2012.
Sementara pada tahun 2013 hingga awal semester pertama 2014 belum ada laporan adanya temuan uang palsu di wilayah kerja BI Malang.




0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !