Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) membantah beredarnya kabar korban meninggal akibat gas beracun Gunung Kelud. Menurut mereka gas tersebut tidak berbahaya apalagi sampai merenggut nyawa.
Pelaksana tugas Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG Gede Suantika mengatakan gas yang keluar dari puncak Kelud merupakan lepasan sisa energi dari dalam kawah. Gas tersebut mengandung karbondioksida dan belerang yang tidak mematikan. "Gas itu tidak beracun," katanya, Sabtu 15 Februari 2014.
Dia juga mempertanyakan soal kabar jatuhnya korban jiwa di Ngantang, Malang akibat serangan gas racun Gunung Kelud. Agar tidak menimbulkan keraguan, Gede meminta aparat kepolisian dan tim medis melakukan otopsi. Hal ini untuk meyakinkan jika memang tak ada gas beracun yang menyerang pemukiman.
Sebelumnya, kabar keluarnya asap beracun ini beredar di pengungsian warga Kediri. Menurut Bahrudin, masyarakat di Kecamatan Wates Kediri, warga mengetahui asap beracun ini dari petugas Pos Pantau Gunung Kelud.
Petugas memberi semacam peringatan kepada warga di pengungsian Kecamatan Kepung dan Kebon Rejo agar bersiap-siap melakukan antisipasi jika nantinya asap ini berpengaruh pada kesehatan warga.
Seperti diberitakan sebelumnya, Letusan Gunung Kelud di Kediri masih terasa hingga Sabtu (15/2/2014). Untuk memantau aktivitas terbaru gunung Kelud, sore tadi petugas vulkanologi memasang peralatan pemantau lahar di pos pemantauan Gunung Kelud di Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kediri. Alat tersebut bisa merekam pergerakan lahar mulai hulu hingga hilir.




0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !