BeritaMalang - Pengrajin tempe dan tahu di Kota Malang tetap memproduksi tempe meski harga kedelai naik dan di pengrajin tempe di kota lain melakukan aksi mogok. Demikian pula para penjual tempe dan tahu di Kota Malang, mereka tetap berjualan.
Kearifan lokal tampak menjadi jiwa pengrajin tempe di Kota Malang. Mereka justru menganggap aksi mogok malah menyusahkan masyarakat.
"Iya tetap produksi, buat apa mogok. Kasihan pembeli," kata M Rif'an pengrajin tempe asal Sanan ditemui detikcom di Pasar Besar Malang, Senin (9/9).
Rifa'an mengaku tetap memproses 70 sampai 80 kg kedelai untuk dijadikan bahan baku tempe. Tingginya harga kedelai, tak membuatnya jera dan berhenti produksi. "Mungkin hanya keuntungan yang berkurang," ujar dia.
Bukan hanya Rif'an, mayoritas pengrajin tempe di Sanan, Kota Malang, tetap menjalankan produksinya. Aksi mogok rupanya tak mempengaruhi mereka untuk menuntut turunnya harga kedelai.
"Kita sepakat harga tempe tetap. Hanya saja pemerintah harus tegas, segera turunkan harga kedelai," aku Rifa'an.
Dari pengamatan di beberapa pasar tradisional, hari ini tempe dan tahu masih membanjiri pasar-pasar di Kota Malang. Tak seperti di daerah lain yang sempat hilang karena pengrajin mogok tidak mau memproduksi tempe. (Tbl/Dtk/BM)
Kearifan lokal tampak menjadi jiwa pengrajin tempe di Kota Malang. Mereka justru menganggap aksi mogok malah menyusahkan masyarakat.
"Iya tetap produksi, buat apa mogok. Kasihan pembeli," kata M Rif'an pengrajin tempe asal Sanan ditemui detikcom di Pasar Besar Malang, Senin (9/9).
Rifa'an mengaku tetap memproses 70 sampai 80 kg kedelai untuk dijadikan bahan baku tempe. Tingginya harga kedelai, tak membuatnya jera dan berhenti produksi. "Mungkin hanya keuntungan yang berkurang," ujar dia.
Bukan hanya Rif'an, mayoritas pengrajin tempe di Sanan, Kota Malang, tetap menjalankan produksinya. Aksi mogok rupanya tak mempengaruhi mereka untuk menuntut turunnya harga kedelai.
"Kita sepakat harga tempe tetap. Hanya saja pemerintah harus tegas, segera turunkan harga kedelai," aku Rifa'an.
Dari pengamatan di beberapa pasar tradisional, hari ini tempe dan tahu masih membanjiri pasar-pasar di Kota Malang. Tak seperti di daerah lain yang sempat hilang karena pengrajin mogok tidak mau memproduksi tempe. (Tbl/Dtk/BM)




0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !