Sabtu (2/11/2013), sekitar pukul 04.30 WIB, Aris (36), warga Sumpil Gang II, Polowijen, Kota Malang dikejutkan dengan suara ledakan di samping rumahnya. Saat Aris keluar, api berkobar besar dan membakar gudang mebel yang berhimpitan dengan rumahnya.
“Suara ledakannya keras ternyata dari drum cairan tinner yang terbakar. Apinya sudah sangat besar,” ujar Aris.
Kebakaran tersebut membuat warga sekitar panik. Sebab lokasi kebakaran berada di tengah permukiman. Apalagi jilatan api mulai membakar bangunan di sekitarnya.
Termasuk rumah Aris yang berada di sisi selatan gudang mebel milik Dwi Suparman (61), warga Jalan Cakalan No 235A. Atap lantai dua rumah Aris sudah terbakar. Beruntung tetangga sekitar sigap dan bahu-membahu memadamkan api.
“Kalau tidak dipadamkan mungkin akan menjalar ke bangunan lain. Itu saja teritis rumah saya sudah habis,” tambahnya.
Kobaran api susah dipadamkan karena banyak material kayu dan tiner. Tiga jam lebih api berkobar dan menghabiskan area gudang seluas 300 meter persegi tersebut. Dwi menaksir, total kerugian mencapai Rp 4 miliar.
Kerugian antara lain, 100 lemari pesanan yang belum sempat dikirim, puluhan kubik kayu, bahan baku mebel juga ludes dimakan api. Ditambah tujuh drum tiner juga ikut musnah.
Yang paling mencengangkan, Dwi mengaku kehilangan uang tunai Rp 2 miliar yang disimpan dalam sebuah lemari yang juga ikut terbakar. Selain itu ada perhiasan emas yang tidak bisa diselamatkan saat api mulai berkobar.
“Ada uang tunai Rp 2 miliar dan perhiasan emas di dalam lemari. Lemarinya ikut terbakar dan tidak tersisa sama sekali,” kata Dwi seperti dikutip tribunnews.
Dwi mengungkapkan, uang Rp 2 miliar tersebut berasal dari pembayaran lemari dari para pembeli. Namun uang tersebut bukan sepenuhnya miliknya sebab rencananya uang tersebut akan dibayarkan kepada seseorang yang telah meminjaminya modal usaha.
“Rencananya hari ini saya akan bayarkan untuk menutup hutang saya,” ucap Dwi berkaca-kaca.
Dwi menceritakan, saat Subuh, anaknya Indah Nurani (30) berteriak-teriak dari dapur. Indah meminta tolong karena muncul api di dalam gudang yang bersebelahan dengan dapur. Namun kobaran api terlanjur sudah membesar.
Ditambah pada saat itu ada drum-drum tiner di dalam gudang. Karena khawatir meledak, Dwi dan Indah memilih menjauh dari lokasi. Api terus membesar hingga mencapai kamar tidur Dwi. Di kamar itulah lemari tempat penyimpanan uang dan perhiasan berada.
“Daripada kami kena ledakan tiner, kami memilih menjauh mencari selamat,” katanya.
Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Arief Kristanto megatakan, belum berani menyimpulkan total kerugian akibat kebakaran tersebut. Termasuk pengakuan korban ada uang tunai Rp 2 miliar yang terbakar.
“Yang pasti tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Untuk menghitung kerugian tentu kami harus melakukan penyelidikan dulu,” katanya.
Polisi juga belum bisa memastikan penyebab kebakaran di pabrik mebel yang berdiri sejak 1970 ini. Rencananya Polres Malang Kota akan meminta bantuan tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri cabang Surabaya.
“Kami tidak bisa menduga-duga sumber api. Nanti Puslabfor yang akan bekerja dan memastikan penyebab kebakaran tersebut,” pungkas Arief.




0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !